Mar 10, 2013

Nyepi Halim 18 VIA

    Hari Raya Nyepi merupakan pergantian Tahun Saka. Hari Raya Nyepi jatuh pada Tilem Kesanga yang dipercayai merupakan hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup. Untuk itu Umat Hindu melakukan pemujaan suci terhadap mereka.
            Tiga hari sebelum Nyepi masyarakat melakukan Upacara Melasti. Tujuan daripada Upacara tersebut adalah untuk menyucikan Bhuwana Agung dn Bhuwana Alit. Sehari sebelum Nyepi, yaitu pada Tilem Sasih Kesanga, umat Hindu melaksanakan Upacara Bhuta Yadnya di segala tingkat masyarakat. Tawur Agung Kesanga ini kemudian diikuti dengan Upacara Pengrupukan, yaitu menyebar-nyebar nasi tawur, mengobor-obori rumah dan seluruh pekarangan rumah, menyemburi rumah dan pekarangan dengan mesiu, serta memukul benda-benda apa saja hingga bersuara ramai/gaduh. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengusir Bhuta Kala dari lingkungan rumah, pekarangan dan sekitar. Di Bali pengrupukan biasanya dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh yang merupakan perwujudan Bhuta Kala yang diarak keliling lingkungan dan kemudian dibakar.
            Puncak acara Nyepi yaitu Purnama Kedasa tibalah Hari Raya Nyepi sesungguhnya. Pada hari ini suasana seperti mati. Karena masyarakat dari bebagai kalangan melakukan Catur Brata Penyepian yang terdiri dari :        
1.  Amati Gni (tidak berapi-api)
2.  Amati Karya (tidak melakukan pekerjaan atau tidak beraktivitas)
3.  Amati Lelungan (tidak bepergian)
4.  Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang)

Macam2 OGOH-OGOH

THX by : Halim Dwi Hamdani (HALIM)VIA(18)

0 komentar:

Post a Comment

DAFTAR ISI



By COMANK