Setelah mangamati pengisian DAPODIK beberapa sekolah, ada beberapa hal yg menjadi perhatian :
1. Tugas tambahan wakasek, kepala lab, perpustkaan yg di hitung 12 jam
di sekolah tertentu ternyata beban kerjanya hampir sama dengan wali
kelas yg tidak memilki jam tambahan serta tugas tambahan lainnya.
2. Ada penambahan rombel setelah pengisian data dan beberapa anggota rombel dibawah 20 siswa terkesan dipaksakan.
3. Timbul kecendrungan guru hanya mementingkan tugas yang terhitung JJMnya saja utk mendapatkan tunjangan, sedangkan tugas lain kurang/tidak diperhatikan.
4. Kepala sekolah hrs berpikir lagi untuk bagaiman mencari solusi lagi
bagi guru yang merasa diperlakukan tidak adil dalm pembagian tugas dan
beban kerja.
5. Byk jenis OPS; ada yg PNS, Non PNS, sewaan dll.
6. Banyak OPS yg merasa tertekan/stress dengan pekerjaannya krn aplikasi
dapodik yg sering error serta berbagai tekanan lainya termasuk dari
kepsek dan PTK terutama yg merasa mendapat tunjangan.
7. Apakah
pihak terkait dapodiknas sudah melakukan riset atau pengamatan di
sekolah di seluruh indonesia utk mendapat data rill awal yang akurat
agar tidak terjadi kesalahan yang cenderung merugikan dan atau
menguntungkan pihak sekolah tertentu saja
sumber : https://www.facebook.com/simin.fataruba.58?fref=nf
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment