Mar 9, 2013

Makna Hari Raya Nyepi


Nama : Hernita Cahyani Dwi Putri
No      :  17
Kelas  : VI.A


 Nyepi mengandung arti sepi atau sunyi, dan dirayakan setiap 1 tahun saka. Dan tahun ini merupakan tahun saka 1935. Dan tujuannya adalah agar
tercipta suasana sepi, sepi dari hiruk pikuknya kehidupan dan sepi dari semua nafsu atau keserakahan sifat manusia untuk menyucikan Bhuwana Agung(alam semesta) dan Bhuwana Alit(manusia).


Ada beberapa upacara yang diadakan sebelum dan sesudah Hari Raya Nyepi , yaitu:


Upacara Melasti 
Selang waktu dua tiga hari sebelum Hari Raya Nyepi, diadakan upacara Melasti atau disebut juga Melis/Mekiyis, dihari ini, seluruh perlengkapan persembahyang yang ada di Pura di arak ke tempat tempat yang mengalirkan dan mengandung air seperti laut, danau dan sungai, karena laut, danau dan sungai adalah sumber air suci (tirta amerta) dan bisa membersihkan dan menyucikan dari segala kotoran yang ada di dalam diri manusia dan alam

Rangkaian proses hari raya nyepi yang dimulai dari upacara melasti => 

Upacara Bhuta Yadnya 
Sebelum hari Raya Nyepi diadakan upacara Bhuta Yajna yaitu upacara yang mempunyai makna pengusiran terhadap roh roh jahat dengan membuat hiasan atau patung yang berbentuk atau menggambarkan buta kala ( Raksasa Jahat ) dalam bahasa bali nya sebut ogoh ogoh, Upacara ini dilakukan di setiap rumah, Banjar, Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi. Upacara ini dilakukan di depan pekarangan , perempatan jalan, alun-alun maupun lapangan,lalu ogoh ogoh yang menggambarakan buta kala ini yang diusung dan di arak secara beramai ramai oleh masyarakat dengan membawa obor di iringi tetabuhan dari kampung kekampung, upacara ini kira kira mulai di laksanakan dari petang hari jam enam sore sampai paling lambat jam dua belas malam, setelah upacara ini selesai ogoh ogoh tersebut di bakar, ini semua bermakna bahwa seluruh roh roh jahat yang ada sudah diusir dan dimusnahkan Saat hari raya Nyepi, seluruh umat Hindu yang ada di bali wajibkan melakukan catur brata penyepian.

               Proses upacara bhuta yadnya => 

Ada empat catur brata yang menjadi larangan dan harus di jalankan : 
Amati Geni: Tidak menyalakan api serta tidak mengobarkan hawa nafsu. 

Amati Karya: Tidak melakukan kegiatan kerja jasmani, melainkan meningkatkan kegiatan menyucikan rohani. 

Amati Lelungan: Tidak berpergian melainkan mawas diri,sejenak merenung diri tentang segala sesuatu yang kita lakukan saat kemarin , hari ini dan akan datang. 

Amati Lelanguan: Tidak mengobarkan kesenangan melainkan melakukan pemusat.




0 komentar:

Post a Comment

DAFTAR ISI



By COMANK