Menurut mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi RI itu, dalam pelaksanaan Kurikulum 2013, memang masih ditemukan banyak kesulitan yang dilaporkan para tenaga pengajar. Namun, dengan berbagai upaya yang dilakukan diantaranya dengan meningkatkan kualitas SDM para tenaga pengajar, tentu semua bisa diatasi. Jadi para tenaga pengajar di sekolah tidak cukup dengan mengajar murid-muridnya saja, tetapi juga perlu belajar, jadi dengan kurikulum 2013 ini, para tenaga pengajar pun diwajibkan untuk terus belajar mengembangkan kemampuan dirinya."tegasnya.
Kesulitan dalam menerapkan Kurikulum 2013, ditegaskan Mohammad Nuh, tidak saja ditemui di Bali, tetapi juga hampir disemua sekolah di Indonesia. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar karena untuk sesuatu yang baru, sangat memerlukan proses mulai dari adaptasi hingga realisasi di lapangan.
Selain memastikan pelaksanaan Kurikulum 2013, Menteri Mohammad Nuh juga menyempatkan diri berdialog dengan siswa yang sedang belajar di kelas. Hampir tiap ruangan kelas didatangi dan dimasuki. tidak saja meninjau ruang kelas, Menteri Mohammad Nuh juga menyempatkan diri berkunjung dan berdialog dengan penjaga kantin sekolah yang kala itu memang ramai di serbu para siswa untuk belanja. Menteri yang mantan Rektor ITS Surabaya itu, sempat meminta penjaga kantin untuk berjualan makanan segar, tanpa banyak pengawet. "Ya pak, memang semua makanan untuk anak-anak ini tidak ada pengawetnya."Ujar Sang penjaga kantin.
Ketika ditanyakan kesannya usai mengunjungi SDN 11 Jimbaran, Menteri Mohammad Nuh menyatakan puas dan bangga karena dukungan Pemerintah Daerah Bali khususnya Badung sangat tinggi terhadap pendidikan di Bali, dalam hal menyediakan sarana dan prasarana. Hal ini terlihat dari pembangunan gedung baru ruang belajar yang saat ini dalam proses finishing. "Kami sangat berterima kasih kepada Pemda Bali yang telah membangun gedung ruang belajar dengan sangat representatif, mudah-mudahan Bali terus mampu mempertahankan prestasi pendidikannya ditingkat nasional. Selama ini yang saya tahu, pendidikan Bali selalu juara ditingkat nasional, seperti dalam ujian-ujian nasional yang selalu menjadi juara 1 Jadi pendidikan di Bali merupakan barometer pendidikan nasional,"tandasnya.
Sementara Kepala SDN 11 Jimbaran, Dra. Ni Made Nuratih, M.Pd. mengatakan bangga sekolahnya bisa dikunjungi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Dia pun tak menyangka akan menjadi objek kunjungan, meski suasana di sekolah masih dalam proses renovasi. "Informasi Pak Menteri mau berkunjung ke sekolah kami sangat mendadak, sehingga kami harus berkoordinasi dengan semua pihak dan bersyukur semua telah dilihat oleh Pak Menteri,'kata Nuratih.
Dia pun mengaku telah menyampaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi pihak sekolah dan diharapkan bisa bantu untuk kemajuan pendidikan di SDN 11 Jimbaran. 'Mudah-mudahan kunjungan Pak Menteri bisa memberi motivasi kepada kami di sekolah untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah kami, baik bagi para guru maupun siswa."harapnya. Sumber :"Nirmala Bali News"
